Rabu, 03 Juli 2013

Hari VIII Program Kepemimpinan Calon Penerima Beasiswa LPDP

Hari ke-8 kami melakukan perjalanan ke Taman Wiladatika, Cibubur untuk melakukan outbond.

Perjalanan cukup singkat. Di pagi hari karena persiapan EO dan Panitia belum selesai, kami berkeliling berfoto di Air Mancur nya dan juga menyempatkan diri berlatih untuk Inagurasi.

Sebelum outbond setiap kelompok besar, yaitu gabungan dua kelompok, melakukan presentasi visi misi. Secara content presentasi sangat baik, namun secara penyajian cuku kurang. Hal ini mungkin dikarenakan kurangnya info mengenai topik yang akan dibahas dan atau sangat minimnya waktu kegiatan dikarenakan peserta menyiapkan hal-hal lain dalam jangka waktu bersamaan (inagurasi, blog pribadi, ada yang dijadwalkan latihan menari untuk final project, ada yang berbagi info dalam pertemuan dengan calon scholar 1 negara seperti UK dan Belgia untuk berbagi info). Semoga ke depannya peserta dapat mengatur penggunaan waktu dengan baik dan di sisi lain panitia dapat mengurangi beban materi atau tugas sehingga peserta dapat fokus ke satu hal dalam satu waktu.

Setelah sesi tanya jawab mengenai visi, misi dan usulan program-program ini, kami melakukan outbond dengan melakukan 5 permainan. Permainan ada yang menggunakan team work, kecerdasan dan juga tenaga. Di permainan akhir kami semua bersama-sama tanpa memandang kelompok berusahan menyalakan obor bersama-sama dengan kerja sama

Yang mungkin menjadi perhatian juga adalah dikarenakan pemimpin outbond seringkali menanyakan suatu hal berulang-ulang mengenai keyakinan dan kejujuran kami, dan membawakan banyak pidato. Mungkin akan lebih baik jika hal tersebut dikurangi dan peserta dapat menikmati lebih banyak permainan.

Secara garis besar outbond tersebut cukup menyenangkan mengingat kami hampir tidaj pernah melakukan kegiatan di alam terbuka selama 8 hari ini.

Di malam hari kami harus menyiapkan inagurasi dan presentasi untuk SCC. Meskipun cukup lelah, kami harus memberikan yang terbaik. Semoga sisa hari-hari terakhir kami dapat melakukan segala sesuatu dnegan baik.

Selasa, 02 Juli 2013

Hari VI Program Kepemimpinan Calon Penerima Beasiswa LPDP

Hari ini seluruh rangkaian acara dilaksanakan di luar Wisma. Kami melakukan tur ke Plaza Bank Mandiri di daerah Gatot Subroto. Kunjungan kami ini adalah untuk mengikuti workshop mengenai perbankan dan dihubungkan dengan kemajuan negara. Tempatnya didekorasi dengan keren lho! Makanan yang disediakan juga oke banget. Jajaran Direksi Bank Mandiri dan LPDP juga turut hadir dalam acara ini.


Setelah pembukaan dan sambutan, kami diberikan materi mengenai perbankan, terutama mengenai Bank Mandiri. Banyak yang kurang tahu bahwa Bank Mandiri memiliki CSR seperti membantu dana untuk UKM dan memberikan pelatihan enterpreunership kepada TKI di luar negeri.

Setelah itu kami melakukan tur keliling ke SBU Mandiri di Plaza Bank Mandiri dibagi menjadi 3 kelompok. Berikut adalah ketika kami menunggu giliran setelah kelompok lain.



Sepulang dari acara, kami tiba di Wisma sekitar pukul 8.30 malam, kami cukup lelah, namun kami harus mempersiapkan acara kami besok untuk Social Creative Competition, kami harus memberikan yang terbaik bagi warga sekitar.


Minggu, 30 Juni 2013

Hari V Program Kepemimpinan Calon Penerima Beasiswa LPDP

Pada hari kelima ini, peserta akan mempelajari mengenai presentasi dan personal branding di social media.

Materi pertama adalah Presentation with Impact yang dibawakan oleh Tedy Sitepu. Dalam materi ini dibahas sedikit mengenai konsep presentasi dimulai dari planning hingga persiapan materi. Materi yang disampaikan cukul menitikberatkan pada kemampuan teknis untuk menyiapkan slides presentasi. Sebaiknya akan lebih baik jika pembahasan mengenai slides presentasi dilakukan secukupnya dan yang lebih banyak dibahas adalah mengenai kemampuan presenter menyajikan materi. Cukup banyak tips dan tricks teknis yang dibagikan terutama dalam aplikasi powerpoint dan hardware LCD.


Materi kedua adalah personal branding melalui blog, facebook dan twitter yang dibawakan oleh Yusuf Bani.


facebook and twitter branding

Media sosial seperti pisau, bs digunakan memotong sayur, tp bs menusuk org.
fakta di indonesia: penetrasi internet blm tinggi, sekitar 70 juta
pengguna fb: 54 juta
pengguna twitter: 25 juta
bb user: 9 juta

Kenapa harus sosial media?
no bounderies
no distance
no time limit

Manajemen blog:
siklus : ide - tulis - bagikan - evaluasi - ide

menaklukkan google
gunakan google suggestion untuk mencari keyword yg sedang trending

google friendly blog: trending, key-word minded, informative, fresh, update.

facebook
1. media interaksi
2. media bisnis
3. media narsis

twitter
1. media interaksi
2. media branding
3. media streaming

Yang dirasa kurang dalam materi kedua ini adalah keterkaitan materi dengan keutuhan peserta. Peserta mengharapkan mendapatkan info mengenai penggunaan social media di luar negeri, namun sebagian besar yang didapatkan adalah mengenai pemasaran bisnis online.

Sabtu, 29 Juni 2013

Hari IV Program Kepemimpinan Calon Penerima Beasiswa LPDP

Di hari keempat ini terdapat komunikasi feedback antara panitia dan peserta atas ketidakjelasan beberapa hal. Dan hal ini telah menenangkan hati para peserta untuk lebih bersemangat lagi mengikuti pengayaan ini.

Setelah berolahraga, mandi, acara pembukaan dan klarifikasi dengan pihak panitia, hampir setengah hari hingga tengah siang, para peserta menghabiskan waktu di luar wisma untuk melakukan survei atas ide-ide mengenai social creative competition yang akan dilakukan pada hari Selasa tanggal 2 Juli nanti. Kami membagi kelompok kami menjadi 3 group dikarenakan padatnya wilayah penduduk di sekitar wisma.

Setelah melakukan survei, hal yang terlihat paling memungkinkan adlaah melakukan penyuluhan kesehatan kepada ibu-ibu. Kami tidak dapat membahas dengan detail karena hal ini masih bersifat dirahasiakan dari kelompok lainnya :)

Berikut adalah gambar ketika kami melakukan survei ke lapangan.



Setelah itu setengah hari berikutnya kami melakukan kegiatan di dalam kelas.

Materi 9 Belajar Hidup & Beradaptasi Budaya

Hari ini para peserta belajar mengenai beradaptasi di lingkungan dengan budaya yang berbeda di luar Indonesia. Dikarenakan banyaknya para peserta yang akan melanjutkan studinya ke luar negeri, materi ini sangat diminati. Pembicara adalah Ibu Dr. Iris Agoes, dosen FIB UI.

Tujuan dari belajar hidup dan beradaptasi budaya adalah untuk sadar akan pentingnya pendekatan yang sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai kemahiran antarbudaya di anatara masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda.

Pembicara lalu mengajak peserta untuk menuliskan kelebihan-kelebihan budaya non-Indonesia dan kelemahan budaya Indonesia. Lalu, pembicara untuk mengajak peserta ketika pergi ke lingkungan budaya lain untuk mengambil hal-hal positif dan membuang hal-hal negatif yang Indonesia miliki.

Untuk mengetahui seseorang berhasil dalam lingkungan anatar budaya:
  1. Ketika seseorang tersebut bahagian tinggal di dalam lingkungan yang berbeda tersebut
  2. Ketika orang-orang di sekitarnya melihat seseorang itu cocok berada di sana.
  3. Jika hal yang dituju untuk dilakukan di lingkungan tersebut efektif dilakukan.

Konsep Antarbudaya

Pengertian Budaya adalah tatanan alur pikir yang membedakan suatu kelompok manusia dari kelompok lainnya.

Tiga tingkat keunikan manusia:
  1. Kepribadian berasal dari diwarisi/alamiah dan spesifik pada perorangan.
  2. Budaya bersifat berasal dari dipelajari dan spesifik pada kelompok.
  3. Kodrat Manusia berasal secara alamiah dan bersifat universal


Proses penenaman budaya: Etnosentrisme → Kesadaran → Pengertian → Menghargai → Pemilihan Selektif → Dwibudaya/Multibudaya

Kutipan yang mengesankan adalah ketika pembicara mengatakan prinsip 'Aku tidak akan menghakimi sebelum aku mengerti'

Materi 10 Belajar Hidup & Beradaptasi Budaya di Luar Negeri – Sebuah Sharing

Bagian kedua dibawakan oleh Ibu Dela, bekerja di World Bank, yang pernah mengalami studi di Australia National University.

Prinsip belajar budya yang baru menurut Ibu Dela adalah untuk jangan takut karena yang dihadapi juga manusia, selalu ada kebaikan, selalu ada yang dapat dipelajari, selalu ada orang yang baik.

Selain penting untuk mempelajari hal baru, belajar juga untuk melepaskan hal-hal yang dulu pernah dipelajari namun tidak baik.

Selama tinggal di luar, harus fokus pada apa yang dituju, jangan sampai melakukan hal lain secara berlebihan sehingga kehilangan fokus.


Proses penyesuaian juga harus dipikirkan bagi supporting system seperti keluarga.

Kamis, 27 Juni 2013

Hari III Program Kepemimpinan Calon Penerima Beasiswa LPDP


Materi 6
Pemberdayaan Wilayah & Pertahanan Negera dalam Perspektif Geopolitik & Geostrategi Indonesia

Materi pertama hari ini berupa Pengantar Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia yang dibawakan oleh Mayjen TNI (PURN) E. IMAM MAKSUDI seorang Tenaga Profesional Lemhannas RI.

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dan tinggal terpisah-terpisah. Pengalaman bersejarah menunjukkan sebenarnya menurut cara masing-masing daerah-daerah di Indonesia sudah berdaulat secara wilayah, yaitu berupa kerjaan-kerajaan. Untuk menyatukan perbedaan itu maka dibutuhkan suatu konsensus. Sehingga ketika ada permasalahan dapat kembali kepada konsensus.

Nilai kebangsaan adalah sebuah kecintaan yang ada di dalam diri yang dapat menumbuhkan rasa kebangsaan. Dan dengan rasa kebangsaan itu menjadi motivasi untuk mencapai cita-cita.

Konsensus Dasar Nasional

*Perspektif Historis
  1. Bangsa belum menegara: Budaya & Bahasa Melayu, Kesadaran Bhineka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda (1928)
  2. Bangsa telah menegara: Pancasila, Konstitusi Negara UUD 145, Bentuk Negara Kesatuan, Semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Ancaman disintegrasi datang dari latar belakang daerah, agama, politik, jika kembali kepada konsensus maka Indonesia dapat tetap dipertahankan.

Jadi konsensus ini yang harus tetap dipelihara.

*Perspektif Sosiologis
Adanya perbedaan karena multikultur dan diperlukan kesetaraan, sehingga perlu saling menghargai. Karena itu diperlukan nilai-nilai yang dapat diterima.

Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia

          Nilai yaitu ketika merasakan sesuatu yang menggugah dan meyakini hal tersebut.
          Ada 2 jenis nilai:
  1. Nilai Tercernakan (Internalize Value) – Pembentukan Karakter
  2. Nilai Dominan – Dimana nilai tercernakan menjadi pengingat/kendali dalam kehidupan sehari-hari
    Moral
    Pemantapan Nilai Kebangsaan yaitu kebaikan sifat & sikap cermin jati diri Bangsa Indonesia. Hal ini bertujuan:
  1. Menyegarkan dan menguatkan kesadaran kebangsaan untuk membangun pertahanan nasional.
  1. Mencintai & mengutamakan kepentingan bangsa & negara sendiri.
Kemerdekaan dan Kedaulatan Bangsa diperjuangkan tidak tanpa pengorbanan, karena itu harus dipertahankan juga dengan pengorbanan.

Menghadapi tantangan perlu kekuatan moral untuk kobarkan semangat kebangkitan nasional

Memantapkan kekuatan moral itu dengan sistematis, konsisten dan terukur → Menghasilkan kebangsaan dan idealisme bangsa → Negara dapat bertahan hidup.

Materi 7
Membangun Kapasitas dan Karakter Pemimpin Bangsa di Masa Mendatang

Pembicara materi kedua di hari ini adalah Bpk. Imam B. Prasodjo, dosen FISIP UI.

Seorang pemimpin adalah seorang yang dipercaya. Karakter dan Kapasitas menjadi syarat mutlak sehingga seseorang dapat dipercaya publik. Kapasitas adalah kemampuan secara teknis melakukan sesuatu. Sedangkan, karakter adalah kemampuan yang dapat membuat suatu tindakan atau keputusan.

Konsep kunci dalam topik pembangunan kapasitas dan karakter pemimpin:
  1. Pemimpin
  2. Capacity Building
  3. Character Building
  4. Bangsa
  5. Masa Mendatang
Pemimpin
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan menggerakkan orang lain untuk ikut melakukan suatu kegiatan terencana dengan visi untuk melakukan perubahan nyata ke arah kehidupan bersama yang lebih baik, yang dilakukan dengan memberikan motivasi tanpa cara-cara pemaksaan.

Kepemimpinan adalah upaya menggerakkan orang lain untuk ikut serta melakukan kegiatan terencana dengan visi untuk melakukan perubahan nyata.

Anyone can steer the ship, but it takes leader to chart the course (John C Maxwell, 1998).

Key area focus:
  1. Leader --> Vision
  2. Manager --> Execution
  3. Administrators --> Maintenance
Pemimpin dalam hidup berkebangsaan
Pemimpin Bangsa adalah seseorang yang mampu menggerakkan rakyat banyak untuk melakukan kegiatan terencana dengan visi untuk melakukan perubahan nyata ke arah kehidupan bersama yang lebih baik, sebagaimana dicita-citakan dalam konstitusi, dan dalam pelaksanaannya dilakukan secara persuasif-partisipatif bukan secara represif dan non-partisipatif.

Indonesia adalah Multicultural Nation State, sebuah modern nation yang terdiri dari nations (kerajaan-kerajaan) yang terdiri dari berbagai etnis, ras, agama, kelas, yang terdiri dari berbagai adat istiadat. Seorang pemimpin di Indonesia harus mengerti pandangan ini. Pemimpin bangsa harus memiliki empati.

Kapasitas apa yg diperlukan bagi pemimpin bangsa mendatang?
Karakter seperti apa yang diperlukan bagi pemimpin bangsa masa mendatang>
Apa tantangan global yang akan dihadapi?
Apa tantangan nasional yang akan dihadapi?

Capacity building 
Capacity building adalah aktivitas yang bertujuan meningkatkan kemampuan seseorang/kelompok/institusi secara lebih luas meliputi Human Resources Development, Organizational Development, Institutional & Legal Framework Development.

1. Institutional Capacity Building --> Supaya kerumunan besar Indonesia menjadi barisan-barisan yang beraturan, bergabung dengan orang-orang lain.

2. Personal Capacity Building --> Membangun diri tetapi dengan membangun jaringan dengan orang-orang berintegritas lain (Island of Integrity).

Situasi saat ini adalah semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin besar kemungkinan menjadi karyawan, bekerja bagi orang lain. Tantangannya adalah untuk menjadi orang yang memiliki usaha sendiri dan membangun.

Setelah mengembangkan diri, apa yang dapat diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan? Harus memberikan sebuah revolusi, bukan ikan dan bukan kail.

“Social entrepreneurs are not content just to give a fish or teach how to fish. They will not rest until they have revolutionized the fishing industry.” 
― Bill DraytonLeading Social Entrepreneurs Changing the World

Character Building
Karakter yang sangat perlu dikembangkan adalah karakter adil, jujur & bertanggung jawab.

Nation Building
Paham yang perlu dianut:
Civic Nationalism --> Nasionalisme berdasarkan kebangsaan, bukan etnik/religi.
Multiculturalism --> Bangga dengan suku masing-masing namun saling menghargai
Intergroup Understanding --> Membangun pengertian antar kelompok
Mediation & Conflict Transformaton --> Membangun suatu sarana dalam memecahkan permasalahan.

Makna Pluralisme
Kebhinekaan Tunggal Ikaan tidaklah sekedar keragaman semata, namun merupakan keterlibatan energetik terhadap keragaman itu. Tujuannya untuk memahami perbedaan anatar berbagai kelompok yang ada.

Tujuan Pendidikan Nasional – mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. 

Empat Ranah pendidikan UNESCO: learning to know, to be, to do & to live together.

The Indonesian Dream
Pembentukan Pemerintahan Indonesia didasarkan pada cita-cita untuk:
  1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk,
  2. Memajukan kesejahteraan umum,
  3. Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
  4. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Materi 8
Academic Writing: Training Penulisan Jurnal Internasional

Topik mengenai penulisan ilmiah sangat penting karena calon-clon  penerima beasiswa ke depannya akan banyak melakukan penelitian, paling minim adalah untuk kelulusan studi. Pembicara untuk materi ini adalah Bpk. Muhammad Nasikin, Dosen Teknik Kimia UI, yang telah berhasil mematenkan produk Biopower.

Pertanyaan seputar penelitian dan publikasi:

*Apa pentingnya menulis publikasi?

Fungsi publikasi adalah untuk menunjukkan pekerjaan yang sedang dilakukan agar tidak ternyata overlap dengan riset milik orang lain.

*Kenapa harus publikasi ilmiah? Internasional?

Harus ilmiah agar bisa dibuktikan dan memiliki metode, sehingga ketika orang lain melakukan hal yang sama dengan metode yang sama, hasilnya akan sama.
Untuk gelar doktor tulisan harus novelty dan tidak spekulatif.

*Mulai dari mana untuk menulis publikasi?

Bahan merupakan permasalahan yang ada di sekitar kita. Mulai dengan mengasah kemampuan menulis.

*Seperti apa hasil riset yang layak dipublikasi?

Hasil riset yang layak dipublikasi adalah yang memiliki unsur novelty atau mengandung hal yang baru. Juga punya arti menyelesaikan masalah dan punya kontribusi pada ilmu. Bagaimana mau tahu sesuatu baru? Harus menulis state of the art untuk memastikan ide riste belum pernah dilakukan orang lain.

*Bagaimana bentuk tulisan yang layak publikasi?

Tulisan yang bisa diterima dan dapat dimengerti dan benar adalah hal yang baru.

*Jurnal ilmiah yang seperti apa?

Jurnal yang memiliki index, reviewer/editor 3 negara dan disirkulasikan di beberapa negara.

*Bagaimana munculnya ide?

Jangan mencari ide terlalu jauh, cari di sekitar lingkungan kita.

Siklus Ide dan Penelitian

Pemakaian produk --> ditemukan masalah --> dibuat riset dengan teknologi baru --> menjadi produk baru yang dipakai--> ditemukan masalah dan begitu seterusnya.

Alur riset yang menghasilkan Novelty
Masalah (perbaikan teknologi, perbaikan system, dll) → Ide (out of the box) → Rancangan Riset/Proposal Riset ( riset perlu dilakukan karena ada masalah yang belum diselesaikan orang lain, riset dilakukan dengan metode realistis dan sumberdaya memenuhi) → Riset dan Hasil (menyelesaikan masalah dan berkontribusi terhadap ilmu pengethuan) → Publikasi (Jurnal/Paten)

Yang penting dari rancangan tulisan adalah :
  1. Apakah perlu?
  2. Apakah bisa?

Susunan Publikasi Secara Umum:
  1. Judul → maksimum 20 kata & menggamarkan seluruh pekerjaan yang berisi: masalah yang diselesaikan, metode penyelesaian dan gambaran hasil riset.
  2. Ringkasan/Abstrak → Biasanya 100-300 kata. Berisi 4 pokok pikiran: masalah yang harus diselesaikan dari masalah secara umum sampai masalah khusus, state of the art yang berisi riset terdahulu sampai saat ini, metode riset yang dipakai, hasil riset.
  3. Pendahuluan/Latar Belakang → Merupakan perluasan abstrak. Hal yang sulit di bagian ini: Manggambarkan masalah yang diselesaikan, Menjamin cara penyelesaian secara ilmiah, Menjamin kebaruan hasil riset.
  4. Metode Riset → Bahan, Lat Prosedur, Metode Analisis, Metode Perhitungan.
  5. Hasil & Pembahasan → Analisis untuk penjelasan fenomena yang terjadi. Hasil dibandingkan dengan data dan fenomena pada riset sebelumnya
  6. Kesimpulan → Menyimpulkan hasil riset yang sesuai tujuan dan menjawab hipotesis
  7. Daftar Pustaka

Latihan 1: Cermati sebuah paper dan tulis 4 pokok pikiran dari abstrak dan pendahuluan. Coba memasukkan ide baru untuk ide paper tersebut.
Latihan 2: Cermati kondisi sekitar anda , temukan masalah yang perlu diselesaikan.

Case Study: Bio Power



Hari II Program Kepemimpinan Calon Penerima Beasiswa LPDP

Dalam hari kedua di program kepemimpinan ini para peserta mempelajari 2 topik yaitu mengenai pemberantasan korupsi dan perbatasan terdepan NKRI. Terdapat 3 materi yang disajikan. Materi 3 & 4 mendukung topik pertama, sedangkan materi 5 mendukung topik kedua.

Materi 3
Masa Depan Pemberantasan Korupsi di Indonesia dan Pelatihan Pencegahan Korupsi”

Materi ini dibawakan oleh Bpk. Erry Riyana Hardjapamekas, mantan Wakil Ketua KPK.

Menurut Bpk. Erry dalam kehidupan kita harus memiliki values, ethics, dan morals (Shirley C. Eagan (1945)). Etika yang dimaksud adalah lebih tinggi dari kepatuhan hukum, yaitu berupa kepatutan, karena sebenarnya banyak hal yang mungkin diperbolehkan secara hukum namun tidak patut.

Sebuah negara dapat berkembang dengan baik dengan 3 aspek:
  1. Good Public Government
  2. Good Citizen Government
  3. Good Corporate Government

Sebuah negara menjadi sebuah negara yang maju atau tidak maju bukan dikarenakan perbedaan usia negar tersebut maupun intelegensi. Negara India dan Mesir lebih tua namun tidak lebih maju dari Singapura, Kanada atau Selandia Baru. Mengenai intelegensi didapati dengan kesempatan sama semua orang memiliki kemampuan intelegensi yang kurang lebih sama. Perbedaan terletak pada prinsip kehidupan dasar atau budaya yang dianut oleh suatu negara. Negra yang tidak maju kekurangan kemauan untuk mematuhi dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang berguna bagi masyarakatnya.

Kekurangan dalam prinsip kehidupan ini mengakibatkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan.

Dalam permasalahan korupsi, negara berusaha menindaklanjuti dengan:
  1. Penindakan secara hukum
  2. Pencegahan Korupsi

Saat ini KPK masih memiliki kecenderungan melakukan penidakan secra hukum. Diharapkan dengan efek jera yang meningkat, fungsi KPK akan beralih menjadi lebih ke arah pencegahan korupsi.

Solusi dalam mengahadapi dilema etika terutama dalam pencegahan korupsi:
  1. Memperbaiki sistem kendali (control system)
  2. Mengedukasi dan membangun masyarakat
  3. Memberikan panutan dan kepemimpinan

Tugas yang dapat dilakukan dalam mengawal pemberanatasan korupsi di negeri ini adalah dengan memastikan keberlanjutan pemberantasan korupsi di negeri ini.

Materi 4
Diskusi Film 'Selamat Siang, Risa!”

Dalam sesi kedua sutradara Ine Febriyanti hadir dalam penutaran salah satu film yang disponsori oleh KPK yang berjudul “Selamat Siang, Risa!”.
Link untuk dapat menonton film tersebut adalah sebagai berikut:

Film ini bercerita mengenai seorang eksekutif muda bernama Risa yang berada di suatu situasi yang menguji integritasnya ketika ditawarkan uang suap. Film ini membawa pemirsa kembali ke masa kecil Risa dimana Ayah Risa diceritakan sebagai seorang pegawai yang sangat berintegritas meskipun di tengah tekanan himpitan ekonomi. Puncak pencobaan bagi Ayah Risa adalah ketika keluarga kecil itu tidak memiliki uang sama sekali dan adik Risa yang masih bayi sakit keras. Datang sebuah tawaran finansial yang menggiurkan untuk Ayah Risa untuk bertindak di luar tanggung jawabnya. Namun Ayah Risa tetap berpegang pada integritasnya dan menolak tawaran suap yang ada. Pencobaan yang sungguh berat terutama bagi Ibu Risa. Namun ketika ia mendengar sang Ayah berkata bahwa ia tidak mau mati dengan menyesal, Ibu Risa dapat mengerti.

Pengalaman ini membuat Risa dapat meyakini keputusan untuk diambil ketika ia berada pada situasi yang sama seperti ayahnya dulu. Sebuah keteladanan ternyata sangat berpengaruh.

Film ini termasuk pendek dengan durasi 18 menit, namun sangat sangat menyentuh. Film ini terinspirasi dari pengalaman hidup Ine Febriyanti ketika ia selagi masih kecil selalu diceritakan oleh ibunya mengenai kejujuran ayahnya. Film ini telah diputar di beberapa negara di luar negeri.

Peserta LPDP begitu prihatin mengapa film sebagus ini ternyata belum begitu dikenal di masyarakat. Kita membutuhkan lebih banyak lagi film-film seperti ini. Mari kita bantu mempromosikannya.

Materi 5
Diskusi Film 'BATAS”

Materi ke 3 hari ini dilakukan di tempat yang agak jauh dari wisma, yaitu di Pacific Place Mal, tepatnya di bioskop Blitz Megaplex. Perjalanan pergi ke tempat pertunjukan memakan waktu kurang lebih 2 jam.

Film BATAS menceritakan mengenai kehiupan masyarakat dayak di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan. Kehidupan perekonomian sangat jomplang anatara kedua negara untuk lokasi yang sebenarnya sangat berdekatan.

Film ini bercerita mengenai tokoh utama yang membantu pengembangan pendidikan di daerah tertinggal tersebut, daripada menganut prinsip menggantungkan hidup dengan menjual hasil tani ke tanah surga Malaysia. Dalam film ini sang tokoh utama juga mempelajari secara pribadi 'batas' yang dia miliki sebagai seorang manusia

Film ini diproduseri oleh Marcella Z, yang juga aktris pemeran film. Total biaya pembuatan kurang lebih 6 milyar rupiah. Film jenis ini belum memiliki pemirsa setia, dibandingakn film-film lain yang meskipun dengan biaya yang lebih sedikit namun ternyata lebih diminati. Terlepas dari hal itu bersyukur bahwa terdapat orang-orang seperti Marcella Z. dan Om Pit yang mau berjuang menunujukkan kepada orang-orang seperti kita yang jauh dari garis depan perbatasan, sebuah keadaan yang mereka harus tunjukkan.

Salut bagi Marcella Z dan Om Pit.

Link untuk cuplikan film dapat dilihatdi:

Rabu, 26 Juni 2013

Hari I Program Kepemimpinan Calon Penerima Beasiswa LPDP

Hari ini adalah hari pertama dari rangkaian 11 hari program kepemimpinan calon penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Acara dibuka oleh sambutan dari Direktur Utama LPDP Bpk. Eko Prasetyo dan diresmikan oleh Sekjen Departemen Pendidikan Nasional Bpk. Prof. Ainun Na'im.

Materi 1
What, Why and How to LPDP”


Materi ini dibawakan oleh jajaran direksi LPDP yaitu Bpk. Eko, Bpk. Kahar, Bpk. Sofwan dan Bpk. Mahdum. Berikut adalah struktur organisasi LPDP




Terbentuknya LPDP merupakan amanat Undang-undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sejak Tahun Anggaran 2010 yang mengalokasikan DPPN dan pengelolaannya dilaksanakan oleh Badan Layanan Umum. Latar belakang didirikannya LPDP adalah kebutuhan akan tenaga kerja terdidik untuk mengakomodasi perkembangan negara Indonesia dimana menurut penelitian lembaga asing akan menjadi 7 besar dunia di tahun 2030.

Tantangan mencakup fakta rendahnya rasio lulusan S3, rendahnya jumlah lulusan teknik untuk mengakomodir kebijakan pemerintah MP3EI dan rendahnya dana riset dibandingkan dengan negara-negara lain, termasuk negara-negara tetangga di ASEAN.

Selain beasiswa magister, doktor dan riset, LPDP juga berfungsi sebagai last resource untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan jika terjadi bencana.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan, LPDP dapat mengelola Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN), karena telah berstatus sebagai BLU penuh. Hal ini merupakan kelebihan dikarenakan dana beasiswa tidak berebenturan dengan tahun anggaran APBN dan dapat langsung dikucurkan.

Secara ringkas, LPDP membantu untuk mewujudkan peminpin-pemimpin bangsa di masa depan yang berkualitas baik secara akademis maupun secara moral.

Materi 2
Enterpreneurship”

Materi kedua dibawakan oleh seorang yang masih termasuk muda, Mas Goris Mustaqim. Beliau adalah pendiri Yayasan Asgar Muda. Latar belakang pendirian social enterpreneurship ini adalah ketidakmerataan kesejahteraan di Indonesia. Beliau akhirnya melakukan perubahan di daerah kampung halaman beliau yaitu Garut, yang masih merupakan daerah tertinggal.


Fokus pengembangan yang dilakukan oleh Asgar Muda adalah:
  1. Pendidikan, yaitu dengan mendirikan bimingan belajar secara gratis untuk membantu siswa-siswa SMU di Garut diterima di PTN. Bimbel ini akhirnya berkembang juga ke tingkat SD dan SMP.
  2. Inkubator kewirausahaan yaitu menghubungkan anatara pengusaha dengan investor.
  3. Pengembangan potensi daerah yaitu mengangkat ciri khas daerah menjadi bisnis yang mensejahterakan.
  4. Pemberdayaan masyarakat dengan microfinance.
  5. Gerakan investasi pohon
Secara pokok yang diperlukan adalah generasi muda yang tidak hanya memiliki ide namun juga melaksanakan ide tersebut, membayar kembali atas keberhasilannya kepada masyarakat sekitar, terutama di daerah-daerah tertinggal. Dalam pelaksanaan akan menghadapi berbagai tantangan, namun tidak boleh menyerah. Sangat berguna juga jika memiliki mentor yang dapat memberi petunjuk dalam menjalankan usaha.

Referensi:

Raoul Oberman, Richard Dobbs, Arief Budiman, Fraser Thompson and Morten Rossé, 2012, The archipelago economy: Unleashing Indonesia's potential, [online], (http://www.mckinsey.com/insights/asia-pacific/the_archipelago_economy diakses tanggal 26 Juni 2013)

______, 2012, Struktur Organisasi, [online], (http://www.lpdp.depkeu.go.id/index.php?page=struktur-organisasi diakses tanggal 26 Juni 2013)

______, 2006-2013,Goris Mustaqim, Asgar Muda Foundation, [online] (http://designingthefuturemalmo.socialcapitalmarkets.net/social_entrepreneur/goris-mustaqim/ diakses tanggal 26 Juni 2013)